Setelah cukup sering menonton acaranya, saya merasa tertarik untuk mengomentari Tukul yang sekarang ini sangat populer saya pikir. Adalah lumrah bahwa orang yang berada di puncak seperti dia disoroti banyak orang termasuk atau bahkan terutama kekurangannya. Memang kadang-kadang kita lebih suka melihat kekurangan atau kesalahan orang lain daripada kelebihannya, terlepas dari apakah kekurangan itu perlu diperbaiki atau tidak, apalagi jika orang tersebut populer.
Memang karena sering "bertemu" lewat layar televisi, lama-lama saya merasa agak "dekat" dengannya.
Saya pikir Tukul membutuhkan penasehat gaya dan materi supaya gaya dan materi humornya tidak monoton.
No comments:
Post a Comment