Thursday, December 26, 2024

 Hopecore


Belum lama ini saya menemukan istilah "hopecore" atau "hope core" ini
di media sosial. Di tengah-tengah gencarnya pemberitaan berbagai masalah di dalam dan luar negeri di media massa, istilah ini bisa terasa menyejukkan, sehingga saya ingin membuat tulisan singkat tentang istilah ini berdasarkan berbagai sumber di internet.
"Core" dalam "hopecore" bisa berarti “estetika”, "filosofi", atau “gaya”. Dengan demikian, "hopecore" adalah semacam filosofi dan estetika berbasis harapan dan kemanusiaan. Di pihak lain, "hopecore" adalah juga semacam genre video di media sosial yang menampilkan aspek positif dalam kehidupan dan mendorong orang-orang untuk mencari kesenangan dan positivitas.
Kontennya sering berupa pesan positif, hewan yang menggemaskan, dan apa yang disebut "dreamy aesthetics" atau semacam estetika imajinatif.
Seperti yang bisa diduga, menurut informasi yang menciptakan istilah hopecore ini adalah remaja entah di negara mana pada tahun 2020,
di antara core-core yang lain. Istilah yang menarik dan populer memang tampaknya banyak diciptakan oleh para remaja atau generasi muda.
Terkait terjemahannya, mungkin ini lebih baik istilah "hopecore" ini diserap saja dahulu dalam bahasa Indonesia sampai ada orang Indonesia (mungkin generasi muda juga) yang menemukan padanan yang lebih bagus dan tepat daripada “estetika harapan”.

Wednesday, December 25, 2024

 Apa Terjemahan dari Door Prize?


Sebenarnya “door prize” memiliki padanan atau terjemahan dalam bahasa Indonesia seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu hadiah lawang, yang berarti “hadiah yang diberikan pada suatu acara khusus dan setiap orang yang hadir memiliki kesempatan untuk menang, biasanya melalui undian”.
Namun, bagi sebagian orang “hadiah lawang” mungkin masih terasa janggal atau bahkan tidak dikenal, begitu juga sinonimnya, “hadiah pintu”. Tidak heran dalam pengumuman atau undangan suatu acara atau pesta, kata “door prize” tampaknya masih lebih sering digunakan daripada kedua padanannya itu.
Jika kita ingin menggunakan istilah dalam bahasa Indonesia yang familiar, sebenarnya ada alternatifnya, yaitu “hadiah undian”. Memang, sebenarnya tidak semua hadiah undian adalah “door prize”, misalnya hadiah undian yang diberikan dalam sayembara tingkat nasional yang diumumkan lewat media massa, tetapi untuk keperluan praktis dalam pengumuman atau undangan rasanya istilah ini sudah memadai dan mudah dimengerti orang pada umumnya.
Kalaupun tetap ingin menggunakan istilah “door prize”, hendaknya dituliskan dengan benar, bukan “doorprize” apalagi “dorprais”.

 Kata Baku (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia) Pilihan: Pemungkas

Bentuk Tidak Baku: Pamungkas
Padanan Bahasa Inggris: Ultimate, Final

Beberapa waktu yang lalu, sebuah postingan di media sosial mengingatkan bahwa bentuk yang baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah "pemungkas" dan bukan "pamungkas" yang selama ini mungkin lebih lazim dipakai. Sebagai penerjemah, kebetulan ketika menerjemahkan beberapa waktu yang, kata "pemungkas" ini dipakai untuk yang pertama kalinya. Sekalian saja saya tampilkan di sini.

Tuesday, December 24, 2024

 

Sisakan Permukaan Tanah untuk Mengubur Kucing dan Hewan Lainnya.


Jangan teruskan membangun lapisan aspal, beton, atau semen dan lain-lain di permukaan tanah. Sisakan permukaan tanah yang mudah ditembus air agar tanah itu bisa menampung air sebagai persediaan masa depan. Selain itu sisakan tanah sekadar untuk bisa mengubur kucing, anjing, atau hewan lain terutama yang mati karena kecelakaan. Aku merasa miris dan sedih jika melihat kucing mati terlindas atau yang bangkai kucing yang dibuang begitu saja di pinggir saja.  Oleh karena itu, aku sangat menyarankan agar orang-orang tidak lagi melapisi permukaan tanah polos, terutama di halaman rumahnya sendiri, dan di tempat-tempat tertentu. Biarkan hewan-hewan itu dikubur selayaknya, biarpun harus tumpang tindih.  Semoga seruanku dibaca dan diterapkan oleh banyak orang. Amin. 

Sunday, November 3, 2024

 

Apateu

 

Aku termasuk yang tertarik mendengar lagu yang berjudul Apateu di berbagai media sosial. Ketertarikan yang sama tampaknya juga dirasakan di dalam dan luar negeri. Buktinya antara lain bahwa lagu yang dinyanyikan oleh Rose Blackpinkk dan Bruno Mars ini memasuki daftar peringkat lagu Billboard Hot 100 di Amerika Serikat, bahkan bisa mencapai peringkat ke-8.

Kata dalam bahasa Korea “Apateu” yang terkesan unik itu ternyata adalah nama sebuah permainan, selain konon berarti juga “apartemen”. Sekilas lagu APT alias Apateu ini mengingatkan aku pada “About the Bass”  yang dinyanyikan oleh Meghan Trainor, dirilis tahun 2014 (ternyata sudah lama lagu ini dirilis, kupikir baru sekitar 5 tahunan). Kedua lagu ini bagiku sama-sama sederhana, unik dan menarik (setidaknya untuk beberapa waktu), dan sebagian liriknya mudah disenandungkan.

Sebagai warga negara Indonesia, aku ingin agar penyanyi Indonesia juga bisa menciptakan lagu berbahasa Inggris dan menyelipkan satu dua kata dalam bahasa Indonesia yang kemudian terkenal seperti lagu “Apateu”. Tentu saja hal ini tidak mudah, apalagi mungkin penyanyi Indonesia yang terkenal di dunia ini mungkin baru sedikit seperti Anggun C. Sasmi. Harapanku semoga dalam 10 tahun mendatang ada lagu berbahasa Inggris atau Indonesia yang dinyanyikan orang Indonesia seterkenal lagu “Apateu”.

Aku menduga lagu “Apateu” ini tidak akan bertahan lama di Hot 100 Billboard dan panggung musik internasional, mungkin hanya beberapa bulan. Namun, lagu ini dapat membuka jalan untuk lagu-lagu lain dari Korea atau Asia untuk semakin dikenal di panggung internasional, suatu hal yang tentu layak diacungi jempol. Namun, lagu ini dikait-dikaitkan dengan zionisme karena Bruno Mars konon adalah pendukung zionisme.

3 November 2024

Tuesday, October 29, 2024

 

Pengalaman Dua Tahun Memakai Ponsel Samsung A13

Kalau tidak salah ingat aku membeli Samsung A13 kedua ini pada akhir 2022, setelah yang pertama hilang, mungkin karena terjatuh ketika turun dari angkot Soreang. Jadi, aku sudah memakai ponsel ini sekitar 2 tahun pada akhir Oktober 2024 ketika aku membuat tulisan ini. Seingatku ponsel ini aku beli dengan harga Rp2,7 juta

Secara umum ponsel ini dapat digunakan dengan baik untuk keperluan standar berkomunikasi lewat WA dan menelepon, browsing, dan bermedsos. Hanya saja, pada suatu waktu fitur notifikasi emailku tidak berfungsi. Usut punya usut, ternyata itu karena ada kesalahan dalam pengaturan. Notifikasi email adalah fitur terpenting bagiku yang hampir selalu menerima pekerjaan dari email. Pernah terjadi, email yang terlambat kutanggapi bernilai lebih besar daripada harga ponselnya sendiri, meskipun keterlambatan menanggapi email tidak selalu karena gangguan pada notifikasi email, he he.

Ternyata sekarang bagiku fitur yang paling penting kedua dalam ponsel adalah kamera. Samsung A13 ini cukup memenuhi harapanku soal kamera dengan adanya fitur lensa ultrawide yang tidak terdapat pada semua kamera di kelasnya, yaitu kelas Rp2 jutaan ketika ponsel ini dibeli. Dengan adanya fitur ini aku merasa tidak ketinggalan zaman dalam dunia ponsel kelas menengah  ke bawah. Apalagi disertai dengan lensa belakang utama 50MP yang masih agak jarang ketika ponsel ini dibeli, meskipun konon kapasitas default-nya sebenarnya hanya 12,5MP.  Kamera harus disetel dulu untuk menampilkan kapasitas 50 MP ini.

Yang ketiga adalah daya tahan. Ini termasuk pertimbangan penting yang membuatku sampai berbulan-bulan memikirkan ponsel apa yang akan aku beli. Sejauh ini, ponsel ini masih berfungsi dengan baik, tidak perlu dibawa ke tempat servis ponsel. Samsung setahuku dikenal menghasilkan ponsel yang berkualitas baik dan tahan lama.

Hal keempat yang paling penting bagiku adalah kapasitas penyimpanan memori. Ponsel ini menyediakan ROM 128GB. Ternyata dalam dua tahun sudah terisi sekitar 90GB. Aku tidak tahu persis apa yang membuat ponselku sepenuh itu, karena gambar dan video hanya menghabiskan 20GB menurut fitur setting. Mungkinkah perangkat lunak internal ponsel ini menggunakan memori terpakai sisanya? Aku mungkin perlu membeli kartu memori dalam waktu dekat ini. Mungkin yang berkapasitas 128 GB.

Faktor-faktor yang lain tidak begitu penting bagiku, meskipun ponsel terasa agak lelet bagiku. Seharusnya aku bisa memakai ponsel ini setidaknya satu tahun lagi. Namun, banyaknya ponsel baru yang berteknologi canggih membuatku ingin segera membeli ponsel baru lagi, meskipun sebenarnya tidak benar-benar membutuhkan. Jika aku membeli ponsel baru, selain faktor-faktor di atas aku mempertimbangkan kecepatan ponsel (ditentukan oleh prosesor dan refresh rate) ketika digunakan dan adanya fitur OIS dan EIS untuk stabilisasi pengambilan video ketika berjalan, terutama terkait rencana membuat konten medsos untuk menghasilkan uang.

30 Oktober 2024

Thursday, October 24, 2024

 Home Sweet Loan

Beberapa hari yang lalu saya menonton film Home Sweet Loan (HSL) yang pada intinya mengisahkan Kaluna yang berusaha mendapatkan rumah cicilan di antara konflik dalam keluarga besarnya. Sebenarnya penceritaan film ini terlalu muda bagi saya, kalau dilihat dari karakter utamanya yang berusia 20-30-an, tetapi waktu itu memang saya sedang ingin menonton film dan HSL adalah pilihan yang paling menarik bagi saya. Beberapa tahun terakhir ini saya melihat film Indonesia yang ditayangkan di bioskop makin menarik ditonton. Menonton film buatan negeri memiliki kesenangan dan kemudahan tersendiri karena kita tidak perlu mengartikan percakapan para pemerannya. Lain halnya jika menonton film asing terutama film Barat, jarak antara film dan saya sebagai penonton terasa lebih jauh, meskipun ada subtitle alias takarir.

HSL juga mengisahkan kehidupan sehari-hari, yang bisa berkaitan dengan banyak orang. Bagaimana tidak, tidak sedikit orang yang berjuang untuk mendapatkan rumah yang makin lama makin mahal. Kisah cinta hanya hadir sebagai bumbu. Secara keseluruhan saya merasa puas dan terkesan menonton film ini.  HSL terasa membumi, dibandingkan dengan film Marvel yang tidak jarang terasa mengawang-awang. Namun, dengan menonton film Barat seperti film superhero Marvel dan DC kita mendapatkan kelebihan lain, seperti menikmati efek spesial dalam film-film yang pembuatannya bisa mencapai puluhan juta dollar AS. Bayangkan, mereka sudah bersusah payah membuat film yang mahal dan kita sebagai penontonnya hanya perlu mengeluarkan uang beberapa puluh ribu rupiah untuk menikmati hasilnya.

25 Oktober 2024