Sunday, August 10, 2008

Musik dan Puisi

Bagiku meskipun aku sering mendengar musik, musik adalah semacam racun terutama rock yang justru aku gemari. Sebaiknya aku pikir orang-orang tidak menjadi pemusik murni tetapi menggeluti juga bidang non-seni untuk mengimbanginya seperti pertanian atau pendidikan. Lirik-lirik khususnya tentang cinta dalam lagu hendaknya tidak dihayati secara mendalam karena sering sekadar merupakan kemahiran penciptanya dalam merangkai kata tetapi tidak selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. misalnya tentang kesetiaan cinta sementara sang pencipta atau penyanyinya ternyata kemudian menikah lagi dengan orang lain. Aku ingin suatu saat berhenti mendengar musik terutama musik rock, tetapi entah kapan.
Aku juga tidak suka puisi dengan kata-katanya yang puiti, susah dimengerti. Bagiku, lirik-lirik dalam puisi bagaikan perkataan orang gila. Hanya saja puisi masih memiliki pertalian di antara lirik-liriknya, memiliki logika, dan boleh dibilang berada pada ekstrem kanan dalam hal “kejelasan bahasa”, sementara perkataan orang gila dengan kata-kata yang juga aneh tetapi dalam bentuk lain tidak memiliki pertalian di antara kata-kata itu, dan berada pada ekstrem kiri. Aku menyukai kata-kata yang sederhana, tidak bermakna ganda, dan mudah dimengerti.

No comments: